IT & DUIT PEGANG PERANAN

MTime

Tabloid Dakwah MQ Corp.
Juni 2005

Dalam perjalanannya, tak sedikit kursus spiritual menjadikan teknologi informasi sebagai bagian penting dalam metode penyampaian materi. Itukah yang menyebabkan biaya pelatihannya selangit?

Kegamangan bisa menyelimuti seseorang, ketika ketekunannya beribadah tak kunjung mengantarkannya pada strata khusyu’ dan ikhlas. Inilah yang dialami seorang Erbe Sentanu, saat keinginannya menemui Sang Pencipta dalam setiap shalat, tak pernah membuahkan hasil.

Untuk itu, Nunu, panggilan akrabnya, terus berjuang meraih jawaban how to get khusyu’ and ikhlas? Dan berhasil, melalui komunitas yang dirangkulnya dalam Katahati Circle, dia memperkenalkan aplikasi Teknologi Ikhlas Digital Prayers. Tak disangkal, ini adalah terobosan baru di bidang perburuan spiritual. Peserta tak lagi harus berdiam diri berjam-jam seperti yang terjadi pada metode meditasi, namun cukup duduk santai sembari mendengarkan Virtual Dzikir di kedua telinga.

Tapi penerapan teknologi memang bukan monopoli Katahati semata. Aa Gym misalnya, sudah dikenal lama begitu familiar dengan perlengkapan serba canggih. Paling tidak, laptop dan handphone hampir selalu setia menemaninya. Memberi tausiyah melalui media internet pun, bukan lagi metode baru bagi Aa Gym. Makanya tak heran kalau beberapa kalangan mempeleset-kan gelar “KH” di depannya menjadi Kiai Hi-tech, bukan Kiai Haji.

Yang lain pun seolah-olah tak mau ketinggalan. Emotional Spiritual Quotient (ESQ)-nya Ary Ginanjar Gustian, senantiasa mengandalkan jasa teknologi mutakhir dalam trainingnya. Pada setiap pelatihan, ESQ. Selalu didukung peralatan canggih. - Layar berukuran raksasa pun dihubungkan dengan sebuah laptop melalui connector. Dari laptop inilah, operator memainkan peran. Ketika Ary berbicara tentang kebesaran Allah melalui penciptaan alam semesta, layar raksasa segera menampilkan visualisasi jagad raya. Walhasil, didukung tata cahaya serta sound system sekelas surround-nya gedung bioskop twenty one, jadilah suara Ary merasuk jauh ke dalam qalbu. Peserta pun bersujud dan menangis, menemukan Allah dalam spiritnya!